Gaji TKI di Taiwan
Umumnya, gaji TKI di Taiwan mengikuti upah minimum yang berlaku di sana. Melansir berbagai sumber, gaji TKI di Taiwan berkisar Rp12 juta hingga Rp13,6 juta per bulan.
Namun, jumlah tersebut bisa berbeda-beda tergantung jenis pekerjaannya. Biasanya TKI di Taiwan bekerja sebagai pekerja kasar di bidang pertanian, konstruksi, pelayaran, hingga pabrik di berbagai industri.
Selain itu, ada pula pekerja migran Indonesia di Taiwan yang dihitung per jam, yaitu sebesar NTD183 atau Rp90 ribu. Skema gaji per jam biasanya berlaku untuk mahasiswa yang bekerja part time atau pekerja freelance.
Syarat dan cara menjadi TKI
Ada beberapa syarat dan cara menjadi TKI yang penting diketahui. Simak di bawah ini, ya!
Demikianlah estimasi gaji TKI di Taiwan per bulan yang menarik diketahui. Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: Segini Gaji TKI di Jepang, Intip Kisarannya!
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.
Bartender merupakan pelayan minuman alkohol di bar. Pekerjaan ini bertugas menyediakan, mencampur dan melayani minuman yang beralkohol dan non alkohol langsung kepada pelanggan diseberang bar atau disebelah meja kasir, atau melalui pelayan bar Inonesia.
Mengintip gaji bartender Indonesia juga berdasarkan lama bekerja atau memiliki pengalaman di bidang tersebut. Tidak heran jika sebagian besar uang tip akan jatuh ke kantong mereka. Apalagi jika pengunjung senang dengan racikan minuman yang mereka buat. Menurut Pyscale mereka bisa menghasilkan uang tip senilai US$ 9,50 per jam atau setara Rp 124 ribu.
Adapun, kisaran gaji sebagian besar pekerja pada profesi Pramutama Bar/Bartender dari Rp1,975,245 untuk Rp3,705,154 per bulan 2022. Sedangkan, pramutama Bar/Bartender biasanya menghasilkan antara Rp1,975,245 dan IDR3,290,498 bersih per bulan pada awal pekerjaan.
Mengintip gaji bartender Indonesia setelah 5 tahun bekerja, ini antara Rp2,170,490 dan Rp3,487,889 per bulan untuk seminggu kerja selama 40 jam.
Sebagai informasi, bekerja sebagai bartender harus memiliki kemampuan yang lebih. Diantaranya aksi dan pertunjukan ketika meracik minuman. Aksinya ini juga akan memikat pembeli, dan salah satu hiburan yang menarik bagi para pelanggan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Suara.com - Mayor Teddy Indra Wijaya resmi ditunjuk Prabowo Subianto menjadi sekretaris kabinet (seskab) pada Minggu (20/10/2024). Jabatan ini begitu mentereng bagi Mayor Teddy, mengingat usianya baru menginjak 35 tahun.
Sebagai seskab, Mayor Teddy berhak menerima gaji dan tunjangan kinerja dari negara. Adapun gaji dan tukin yang akan diterima Mayor Teddy setiap bulan setara dengan pendapatan menteri di kabinet Merah Putih.
Gaji pokok sekretaris kabinet diatur dalam Peraturan Pemerintah No.75 tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara.
Selain itu, gaji dan tukin Mayor Teddy juga bisa dilihat di Keputusan Presiden RI Nomor 68 tahun 2001.
Baca Juga: Kabinet 'Gemoy' Prabowo-Gibran Dilantik Hari Ini, Ada 7 Menko Dan 9 Kementerian Dipecah
Dari kedua aturan tersebut, Mayor Teddy berhak menerima gaji pokok sebesar Rp5.040.000 per bulan. Nominal ini setara dengan gaji pokok semua menteri di kabinet Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
Gaji itu belum ditambah dengan tunjangan fantastis setiap bulan. Mayor Teddy akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp13.608.000 per bulan. Artinya, gaji dan tunjangan yang akan diterimanya setiap bulan adalah Rp18.648.000 per bulan.
Selain gaji dan tunjangan, Mayor Teddy juga akan mendapatkan beragam fasilitas untuk menunjang kinerjanya. Fasilitas ini berupa rumah dinas, kendaraan, sampai asuransi kesehatan.
Mayor Teddy juga akan diberi tambahan dana operasional, seperti menteri lainnya. Menariknya, dana operasional ini nilainya bisa 5 kali lipat lebih besar dari gabungan gaji dan tunjangan per bulan.
Meski demikian, perlu ditegaskan jika dana operasional ini hanya boleh digunakan untuk menunjang kerja menteri. Jadi, dana dengan nominal yang bisa mencapai 3 digit ini tidak boleh dipakai untuk keperluan keluarga.
Baca Juga: Tuai Pro Kontra, Apakah Mayor Teddy Akan Mundur dari TNI?
Sebagai contoh, dana operasional dipakai untuk akomodasi tamu undangan. Contohnya, menyiapkan transportasi, BBM, akomodasi, sampai menjamu tamu undangan yang berkepentingan dengan kementerian terkait.
Semua pengeluaran ini juga harus disertai dengan nota untuk menghindari penyalahgunaan keuangan atau korupsi.
Taiwan merupakan salah satu negara tujuan bagi para pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Biasanya para pekerja migran Indonesia di Taiwan bekerja sebagai buruh pabrik, asisten rumah tangga, hingga pekerja kasar di berbagai industri.
Gaji TKI di Taiwan juga bisa berbeda-beda tergantung industri, jenis pekerjaan, hingga jam kerjanya. Bagi yang penasaran, berikut kisaran gaji TKI Taiwan per bulan yang menarik diketahui. Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Upah minimum Taiwan naik pada 2024
Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan menaikkan upah minimum yang semula NTD26.400 atau Rp13,07 juta menjadi NTD27.470 atau Rp13,6 juta. Kenaikan ini sekitar NTD1.070 atau 4,05%.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada upah per jam yang semula NTD176 atau Rp87 ribu menjadi NTD183 atau Rp90 ribu. Nominal ini naik sekitar NTD7 atau 4% dibanding tahun lalu. Kenaikan upah minimum Taiwan terbaru ini sudah berlaku per 1 Januari 2024.
Baca Juga: Segini Gaji TKI di Singapura, Intip Kisarannya!
Rusia 'tawarkan' gaji Rp100 juta per bulan kepada tentara bayaran Suriah untuk bertempur di Ukraina, petempur: 'Demi anak-anak'
Sumber gambar, Getty Images
Informasi yang dihimpun BBC menyebutkan Rusia menawarkan gaji US$7.000 atau sekitar Rp100 juta setiap bulan kepada tentara bayaran dari Suriah guna bertempur di garis depan bersama pasukan Rusia dalam perang di Ukraina.
Keterangan ini setidaknya didapat dari seorang tentara bayaran Suriah yang siap dikirim ke Ukraina dan juga dari sebuah lembaga swadaya masyarakat di Suriah.
Menurut tentara bayaran itu, terdapat setidaknya 200 orang yang telah menerima tawaran untuk bertempur di Ukraina. Alasannya adalah uang semata, bukan alasan ideologi.
"Ada dua kontrak yang ditawarkan. Satu, berperang di garis depan dengan gaji US$7.000. Dan satu lagi, menjaga keamanan di belakang garis depan dengan gaji US$3.500. Mereka mengatakan keluarga saya akan menerima US$50.000 (Rp717 juta) jika saya mati," kata tentara bayaran tersebut.
Pemerintah Ukraina dan sebuah lembaga swadaya masyarakat Suriah mengatakan terdapat 14 pusat perekrutan tentara bayaran di negara itu.
Sementara itu, pemerintah Rusia sudah mengumumkan bahwa 16.000 petempur dari Timur Tengah bergabung dengan pasukannya.
Para relawan tentara bayaran, terdiri dari warga sipil dan tentara, sedang menjalani pelatihan di Pangkalan Hmeimim, Latakia yang dioperasikan oleh Moskow di Suriah dan kemudian diterbangkan ke Rusia.
Kemungkinan tidak akan pulang dari Ukraina
Tentara bayaran yang diwawancarai oleh BBC mengakui kemungkinan besar ia tidak akan pulang.
"Kemungkinan sampai 90% saya akan pergi dan akan mati. Saya tidak tahu apakah saya akan pulang atau tidak tetapi saya akan mencari uang demi anak-anak saya."
Sumber gambar, SEDAT SUNA/EPA
"Rusia melakukan pembantaian di Ukraina. Tetapi di Suriah, ini menjadi kesempatan bagi orang miskin untuk mencari nafkah dan menghasilkan uang jika pergi dan bertempur bersama pasukannya," tambah pria itu.
BBC juga menghimpun informasi dari media sosial. Terdapat banyak laman yang menggalang apa yang disebut sebagai 'kerja sama dengan teman-teman Rusia'.
Banyak di antara mereka mengungkapkan keinginan untuk pergi ke Ukraina karena situasi ekonomi yang sangat buruk akibat perang di Suriah.
"Mereka kemungkinan dapat merekruit ribuan personel untuk ditempatkan di garis depan dan mati," kata Mohammed Abdullah, direktur Pusat Keadilan dan Akuntabilitas Suriah.
Hingga kini belum ada konfirmasi apakah sudah ada tentara bayaran Suriah yang tiba di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah kehilangan lebih dari 1.000 tentara sejak menyerbu Ukraina, tetapi menurut intelijen Amerika Serikat, jumlah tentara Rusia yang tewas jauh lebih besar dari pengakuan itu.